Gambaran kondisi usaha swasta kecil dalam garis besarnya
dapat diutarakan sebagai berikut:
1.
Tingkat pendidikan umumnya rendah; bersikap
tradisional.
2.
Kelemahan tersebut pertama membawa dampak pada
sikap manajemen dan organisasi usaha.
3.
Biasanya mati hidupnya usaha tergantung diri
seseorang.
4.
Kelemahan financial. Ini membawa akibat
keterbatasan kemampuan gerak. Pemupukan modal sulit karena terganggu pola
konsumennya.
5.
Teknis. Karena kurangnya landasan pengetahuan
ditambah lemahnya permodalan, maka kemampuan teknis untuk memproduksi barang
sulit ditingkatkan baik kwantitas maupun kualitasnya.
6.
Lokasi usaha. Tersebar di seluruh wilayah kota,
kota kabupaten, kecamatan, desa. Maka fasilitas yang membntu kemudahan usaha
tidak sama diperolehnya. Ini merupakan juga hambatan yang menentukan .
7.
Dokumen usaha. Karena sikap usaha yang
tradisional, pada umumnya kurang memperhatikan dokumen-dokumen yang dapat
memberikan keamanan/bantuan terhadap kemungkinan pengembangan usaha.
Adapun kelemahan dan keterbatasan yang lain yaitu
sikap mental wirausaha (khususnya Indonesia) yang berpikiran negatif. Menurut Prof.
Koentjoroningrat dalam Kebudayaan,
Mentalitet dan Pembangunan menyatakan kelemahan mental bangsa Indonesia
yaitu:
a.
Sifat mentaltet yang meremehkan waktu.
b.
Sifat mentalitet yang suka menerobos.
c.
Sifat tidaj percaya diri.
d.
Sifat tidak berdisiplin murni
e.
Sifat mentalitet yang suka mengorbankan tanggung
jawab yang kokh.
Kunci dari keberhasilan seorang wirausaha itu terletak
pada dirinya sendiri, ialah terletak kepada sikap mental dan kepribadiannya.
Adapun tiga pokok pembinaan dan pengembangan menurut Dr. Suparman Sumahamijaya
yaitu:
a.
Sikap mental wiraswasta (wirausaha)
b.
Kewaspadaan mental wiraswasta (wirausaha)
c.
Keahlian dan keterampilan wiraswasta
(wirausaha).