Selasa, 15 Desember 2015

Hubungan Sosial antar Wirausaha


Tiga aspek dari pola-pola hubungan sosial yang banyak terdapat di negara-negara maju ialah: gatra pengenalan, gatra keanggotan, dan gatra batasan substantif.
1.       Gatra Pengenalan (Cognitive Aspect)
Ini menunjukkan rasionalitas suatu masyarakat yaitu apakah anggota masyarakat umumnya rasional atau tidak rasional dalam penggunaan kapital, tenaga kerja dan sumber-sumber alam lainnya. Perbuatan obyektif dan subyektif dari tindakan adalah sama. Suatu masyarakat adalah rasional bila dasar untuk pengambilan keputusan  itu didasarkan pada standar ilmiah kritis (citical scientific standards). Sedangkan irrasional ialah bila putusan-putusan didasarkan terutama pada kebiasaan-kebiasaan atau kekuatan-kekuatan gaib dan terlepas dari hal-hal empiris.
2.       Gatra Keanggotaan (Membership Aspect)
Ini ada dua macam yaitu yang bersifat universal dan khusus.
a.       Universal, di mana hubungan-hubungannya adalah universal, sejauh mana tindakan-tindakan itu didasarkan pada “apa yang dapat dikerjakan oleh “orang”. Tidak peduli siapa yang mengerjakan, dan “siapa orang itu”.
b.       Khusus, misalnya pemilihan yang didasarkan pada koneksi keluarga atau politik, terlepas dari apakah orang-orang itu dapat bekerja.
3.       Gatra Batasan Substantif (Substantive Definition Aspect)

Ada 2 (dua) golongan yakni yang bersifat khusus dan meluas. Yang khusus ialah bila hak dan kewajiban dari hubungan itu ditentukan dan dibatasi; misalnya kontrak-kontrak kerja. Tapi hubungan famili bersifat tidak terlalu terbats, misalnya tidak menghiraukan lagi untung-rugi dan sebagainya. Di mana hubungan-hubungan itu luas dan anggota-anggotanya kaya serta mau memberikan kekayaannya kepada anggota lain yang kurang mampu maka motif yang mendorong untuk berusaha mendapatkan kekayaan dengan inovasi akan berkurang. Jadi dalam masyarakat, wiraswasta diharapan dapat banyak jumlahnya bila hubungan-hubungan dalam masyarakat itu adalah rasional (obyektif), univrsal dan spesifik secara fungsional. Apabila hubungan famili itu sudah luas dan kuat, maka hasil inovasi akan dibagi-bagi. Sehingga inovatornya mungkin hanya menerima sedikit. Karenanya dorongan untuk inovasi akan berkurang. Hirschman juga mengatakan bahwa karena hubungan yang semacam ini maka di negara sedang berkembang motif-motif untuk inovasi terhalang. Pemeritah dalam hal ini memegang peranan penting dalam mendorong inovasi-inovasi yang akan meciptakan motif-motif untuk menentukan tindakan selanjutnya baik di sektor pemerintah maupun sektor swasta.
Share: