Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
:
Ilmu
yang mempelajari alam dengan segala isinya,
termasuk gejala-gejala alam yang
ada. Rasa ingin tahu manusia merupakan awal sikap ilmiah, karena ingin tahu
lebih lanjut, apa, bagaimana, mengapa peristiwa
atau gejala itu. Ada 4 tahap
perkembangan alam pikiran manusia sampai
lahirnya IPA : mitos, penalaran,
eksperimentasi dan metode keilmuan.
1.1. M I T O S
Tahap
ini terjadi karena keterbatasan manusia dalam
pengamatan, peralatan, dan
cara berpikir pada saat itu
Contoh:
a.
Peristiwa
pelangi adalah selendang “bidadari”
yang
sedang turun ke bumi.
b.
Peristiwa gunung
meletus adalah yang berkuasa
dari
gunung itu marah.
1.2. PENALARAN DEDUKTIF –
TAHAP RASIONALISME
·
Rasionalisme :
Aliran pemahaman untuk pemecahan masalah menggunakan rasio atau daya nalar
dalam upaya memperoleh pengetahuan yang benar
·
Penalaran
Deduktif : suatu cara berpikir yang didasarkan atas pernyataan yang bersifat
umum untuk ditarik kesimpulan yang bersifat khusus, menggunakan pola berpikir
silogisme.
Contoh
Silogisme: Semua orang suatu saat mati (Premis mayor)
Si
A adalah orang (Premis minor)
Maka
si A akan mati (Kesimpulan)
1.3. PENALARAN INDUKTIF –
TAHAP EMPIRISME
Penalaran induktif: Suatu cara berpikir untuk
menarik “kesimpulan umum” berdasarkan pengamatan-pengamatan atas gejalagejala
yang bersifat “khusus”
Contoh : Logam tembaga, logam besi, logam aluminium
jika dipanaskan bertambah panjang/
Kesimpulan
: Semua logam jika dipanakan akan bertambah panjang
Empirisme : Pengetahuan yang benar adalah
pengetahuan yang diperoleh langsung dari pengalaman konkrit.
1.4. METODE KEILMUAN /
ILMIAH
Merupakan perpaduanantara penalaran deduktif dan
penalaran
induktif
Pembentukan
sikap ilmiah :
a.
Memiliki rasa
ingin tahu (kuriositas) yang tinggi dan kemampuan
belajar yang besar
b.
Tidak dapat
menerima kebenaran tanpa bukti
c.
Jujur
d.
Terbuka
e.
Toleran
f.
Skeptis
g.
Optimis
h.
Pemberani
i.
Kreatif
1.4.1. Langkah-langkah
Metode Ilmiah
1) Perumusan masalah
2) Penyusunan hipotesis
3) Pengujian hipotesis
dengan eksperimentasi
4) Penarikan kesimpulan
Langkah-langkah metode
ilmiah dapat digambarkan sebagai berikut:
a.
Sadar ada
masalah
b.
Mengidentifikasi
dan merumuskan masalah
c.
Pernyataan/Pertanyaan:
tentang apa, mengapa dan bagaimana
d.
Perumusan
hipotesis
e.
Dipilih salah
satu yang paling mungkin dari banyak jawaban sementara
f.
Pengumpulan data/bukti
melalui eksperimen/observasi
g.
Masalah baru
untuk dipecahkan lebih lanjut/eksperimen atau observasi lanjutan
h.
Teori
i.
Hukum/dalil
j.
Menarik kesimpulan
berdasarkan pengujian dan analisis data serta ringkasan semua informasi yang diperoleh
1.4.2. Beberapa catatan
tentang metode ilmiah
1)
Langkah-langkah dalam metode ilmiah saling berkaitan
2)
Dasarnya sama bagi disiplin keilmuan
3)
Khusus untuk kelompok ilmu
4)
Tujuan hanya kebenaran yang obyektif dan sementara
1.4.3. Keunggulan dan
keterbatasan metode ilmiah
1)
Keunggulan :
• Melatih kebiasaan berpikir yang sistematis, logis
dan analitis
• Memupuk sifat jujur, obyektif, terbuka, disiplin
dan toleran
• Menolak takhayul dan menolak pendapat tanpa bukti nyata.
2)
Keterbatasan
• Kebenaran ilmiah bersifat tentatif (sementara)
•
Sulit untuk memilih fakta yang benar-benar berkaitan dengan masalah yang akan
dipecahkan.
1.5. PERANAN ILMU
a.
Mendeskripsikan (menyandra)
b.
Menjelaskan (eksplorasi)
c.
Memprediksi (meramal)
d.
Mengendalikan (mengontrol)
1.7.1. Produk IPA:
Data yang diperoleh melalui
observasi
(1) Fakta
(2) Konsep
(3) Prinsip
(4) Hukum
(5) Teori)
1.7.2. Proses ilmiah:
Merumuskan
masalah, hipotesis, uji hipotesis, kesimpulan
1.7.3. Nilai dan sikap
ilmiah:
Jujur,
tekun, teliti, obyektif, terbuka, dan sebagainya.
1.6. SARANA BERFIKIR ILMIAH
Meliputi:
Bahasa; Logika; Matematika; Statistika
1.7. PENGERTIAN IPA
Meliputi
3 hal: Produk, Proses dan Nilai/Sikap Ilmiah
1.8. IPA KLASIK DAN IPA
MODERN
IPA Klasik : - tahap
deskriptif dan kualitatif
- eksperimen teori
- mengarah kepastian mutlak
IPA Modern : - tahap
simultatif dan kuantitatif
- teori eksperimen
- mengarah pendekatan
statistik, bersifat probabilitas
IPA bersifat dinamis,
artinya kebenarannya terbuka untuk diuji
lagi, sehingga apabila
diketemukan pendekatan yang lebih baik,
dapat menggugurkan teori
yang lama.